Prinsip Pareto dalam Keseharian

paretoPrinsip Pareto (bahasa Inggris:The Pareto principle) yang juga dikenal sebagai aturan 80-20 menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada akibat disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. Prinsip ini diajukkan oleh pemikir manajemen bisnis Joseph M. Juran, yang menamakannya berdasarkan ekonom Italia Vilfredo Pareto (1848 – 1923).

Dalam implementasinya, prisip 80/20 ini dapat diterapkan untuk hampir semua hal:

  • 80% dari keluhan pelanggan muncul dari 20% dari produk atau jasa.
  • 80% dari keterlambatan jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
  • 20% dari produk atau jasa mencapai 80% dari keuntungan.
  • 20% dari tenaga penjualan memproduksi 80% dari pendapatan perusahaan.
  • 20% dari cacat sistem menyebabkan 80% masalah.

Prinsip Pareto yaitu daya ungkit (leverage). Coba kita perhatikan, “ Prinsip 80/20 , 80 % hasil datang dari 20% usaha “. Prinsip ini bisa dikembangkan ke dalam banyak bahasa, namun intinya tetap sama, yaitu daya ungkit prioritas. Jika kita pandai memprioritaskan aktifitas kita, maka akan mendapat lebih banyak produktivitas dengan jumlah waktu yang lebih sedikit.

Prinsip ekonomi mengatakan “Mengeluarkan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan sebesar-besarnya “. Apakah ada bedanya dengan Pareto ? Jelas tidak ada bedanya. Ini adalah bahasa yang berbeda tapi memiliki makna sama.

Bahwa ada empat skala prioritas waktu yang sebenarnya adalah perpanjangan dari hukum Pareto ini, yaitu :

  1. Penting dan mendesak
  2. Penting tapi tidak mendesak
  3. Tidak penting dan mendesak
  4. Tidak penting dan tidak mendesak.

Untuk sukses kita harus jeli melihat waktu, bahwa ternyata waktu lebih berharga dari uang. Waktu adalah satu-satunya aset yang tak bisa diganti dengan apapun. Karena itu, sebagai seseorang yang ingin sukses sangat ditekankan bagaimana mengoptimalkan nilai waktu untuk melipatgandakan nilai uang.

Bagaimana dengan waktu yang singkat menghasilkan uang banyak, bahkan tanpa usaha apapun pada akhirnya. Dalam Hukum Pareto, bahwa 20% aktivitas prioritas tinggi menghasilkan 80% produktivitas bahkan dengan waktu yang sangat singkat. Inilah penghematan yang luar biasa besar, baik dari sisi waktu maupun uang. Inilah inti dari Hukum pareto atau leverage, bagaimana memusatkan perhatian pada 20% itu untuk mendapatkan 80% hasil. Hukum Pareto adalah nama lain dari prioritas berdaya ungkit tepat. Utuk sukses harus melihat empat kategori waktu dari perspektif yang tepat.

Contoh sederhana lainnya adalah, dalam suatu susunan panitia sebuah acara, tidak bisa dipungkiri 80% keberhasilan suatu acara paling hanya diakibatkan kerja keras 20% panitianya. Kira-kira seperti inilah hukum pareto bekerja. Namun 20% usaha seperti apa yang kita lakukan untuk menghasilkan 80% kesuksesan tersebut?

Tentu saja 20% usaha yang kita lakukan disini bukan diartikan sebagai usaha yang malas-malasan, usaha yang minim, dll. Namun usaha pareto berlaku apabila 20% usaha yang kita lakukan tersebut adalah usaha yang efektif dan efisien. Jadi menurut saya, gunakan hukum pareto dalam setiap hal yang kita lakukan. Dengan itu, kita akan lebih banyak menghemat tenaga (cost) dalam melakukan sesuatu.

Dari kesimpulan diatas bahwa keberhasilan berbagai hal karena ketepatan pengambilan keputusan berdasarkan prioritas tersebut, silahkan share semoga bermanfaat.

sumber : berbagai sumber